"Shoot for the moon, even if you miss, you will land among te stars"Saya sedang terinspirasi dengan tulisan teman saya yang berjudul 'dreams' disini. Setelah membaca tulisannya saya ingin menulis tentang dreams dalam prespektif saya. Well, mimpi? apa itu mimpi?
Ada dua jenis mimpi yang sering digunakan orang dalam kosakata sehari-hari. Yang satu bermakna 'bunga tidur' dan yang satu lagi bermakna 'sesuatu yang kita impikan dan ingin kita wujudkan'. Itu definisi dari apa yang saya pahami sejauh ini.
Dalam prespektif saya, mimpi itu sesuatu kondisi yang kita inginkan untuk terjadi di masa depan dalam kehidupan kita. Tentu saja harus dibarengi dengan plans dan deadlines agar kita bisa dengan rapi menyusun dan mencapai mimpi kita tersebut.
When dreams meet reality...
Saya termasuk orang yang sangat fanatik dengan yang namanya 'Dreams' ini, karena dulu saya selalu bisa mendapat dan mencapai apa yang saya 'dreams'kan dengan menyeting 'believe' sampai ke volume 100%. Dan dari situ saya perlahan tapi pasti mulai tersesat, saya mulai lupa bahwa Tuhan juga memiliki andil dalam kehidupan saya, kehidupan setiap manusia dan alam semesta. Saya melupakan takdir dan saya lupa bahwa Tuhan sudah 'menulis' timeline kehidupan saya sebelum saya lahir di dunia ini. Hingga akhirnya saya di uji oleh Tuhan dan lalu saya sadar.
Leason learned...
Saya shock dan saya takut menghadapi kenyataan, kenyatan dimana saya tidak berhasil merealisasikan dreams saya padahal believe sudah 100%, usaha saya sudah penuh. Saya berfikir, berontak, tapi saya semakin terpuruk. Dan lalu saya menyadari bahwa Tuhan menciptakan manusia didunia ini dengan suatu tujuan, setiap orang memiliki peran mereka masing-masing. Setiap orang punya garis hidup masing-masing. Jadi dari sini saya mulai memasukkan unsur ikhlas dalam dreams saya. Dreams harus tetap besar. Believe harus tetap 100%. Usaha harus tetap maksimal. Tapi jangan lupa untuk selalu berdoa dan ikhlas dalam melakukan setiap hal untuk mendapatkan mimpi-mimpi kita. Kalau Tuhan restui, semua itu akan terjadi. Tapi kalau tidak, berarti Tuhan belum ridho, atau mungkin belum waktunya.
Tuhan tau yang tidak kita ketahui, Tuhan tau yang terbaik untuk hambanya
0 komentar:
Posting Komentar